Berikut adalah 40 soal pilihan ganda tentang persediaan barang dagangan, dengan 16 soal yang memerlukan hitungan dan 24 soal teori. Soal-soal ini mencakup pengertian, jenis persediaan, metode penilaian FIFO, LIFO, Average, Harga Pokok Penjualan (HPP), serta metode pencatatan persediaan fisik dan perpetual.
Soal Hitungan (16 Soal)**
**1. Perusahaan membeli 500 unit barang dengan harga per unit Rp20.000. Pada akhir periode, terdapat 100 unit barang yang belum terjual. Jika perusahaan menggunakan metode FIFO, berapa nilai persediaan akhir?**
a. Rp2.000.000
b. Rp1.500.000
c. Rp1.000.000
d. Rp500.000
e. Rp400.000
**2. PT Sejahtera memiliki persediaan awal 300 unit seharga Rp25.000 per unit. Pada bulan berikutnya, mereka membeli 200 unit dengan harga Rp30.000 per unit. Berapa nilai persediaan akhir menggunakan metode Average jika terdapat 150 unit tersisa?**
a. Rp4.125.000
b. Rp4.500.000
c. Rp3.750.000
d. Rp4.000.000
e. Rp4.200.000
**3. Sebuah perusahaan membeli barang dagangan sebanyak 300 unit dengan harga Rp50.000 per unit dan menjual 200 unit selama periode. Berapa nilai persediaan akhir jika menggunakan metode LIFO?**
a. Rp5.000.000
b. Rp10.000.000
c. Rp12.000.000
d. Rp15.000.000
e. Rp20.000.000
---
**4. Jika persediaan awal sebuah perusahaan adalah Rp100.000.000, pembelian selama periode adalah Rp50.000.000, dan persediaan akhir adalah Rp60.000.000, berapa Harga Pokok Penjualan (HPP)?**
a. Rp90.000.000
b. Rp100.000.000
c. Rp110.000.000
d. Rp70.000.000
e. Rp80.000.000
**5. PT Maju membeli 400 unit barang dengan harga Rp40.000 per unit. Mereka menjual 300 unit dengan metode FIFO. Berapa nilai persediaan akhir?**
a. Rp16.000.000
b. Rp12.000.000
c. Rp10.000.000
d. Rp8.000.000
e. Rp6.000.000
**6. Persediaan awal adalah Rp120.000.000, pembelian selama tahun berjalan adalah Rp80.000.000, dan persediaan akhir adalah Rp50.000.000. Berapakah HPP-nya?**
a. Rp150.000.000
b. Rp170.000.000
c. Rp140.000.000
d. Rp180.000.000
e. Rp120.000.000
**7. PT Sentosa memiliki persediaan awal 1.000 unit dengan harga Rp10.000 per unit. Mereka membeli 500 unit seharga Rp12.000 per unit. Jika ada 700 unit tersisa dan menggunakan metode Average, berapakah nilai persediaan akhirnya?**
a. Rp8.400.000
b. Rp9.100.000
c. Rp10.200.000
d. Rp8.000.000
e. Rp9.800.000
**8. Sebuah perusahaan memiliki persediaan awal Rp200.000.000, pembelian Rp300.000.000, dan persediaan akhir Rp150.000.000. Berapa HPP-nya?**
a. Rp400.000.000
b. Rp350.000.000
c. Rp450.000.000
d. Rp500.000.000
e. Rp300.000.000
**9. PT Sejahtera menggunakan metode FIFO. Persediaan awal adalah 100 unit seharga Rp15.000 per unit, dan mereka membeli 200 unit dengan harga Rp20.000 per unit. Jika 150 unit dijual, berapa nilai persediaan akhirnya?**
a. Rp3.500.000
b. Rp2.500.000
c. Rp3.000.000
d. Rp4.500.000
e. Rp5.000.000
**10. PT Makmur membeli 800 unit barang dengan harga per unit Rp12.000 dan menjual 600 unit dengan metode LIFO. Berapa nilai persediaan akhirnya?**
a. Rp5.000.000
b. Rp7.000.000
c. Rp2.400.000
d. Rp6.000.000
e. Rp3.600.000
**11. Perusahaan membeli barang sebanyak 500 unit dengan harga Rp50.000 per unit. Jika mereka menjual 400 unit menggunakan metode LIFO, berapa nilai HPP?**
a. Rp15.000.000
b. Rp20.000.000
c. Rp18.000.000
d. Rp25.000.000
e. Rp30.000.000
**12. Jika persediaan awal sebuah perusahaan adalah Rp500.000.000, pembelian adalah Rp300.000.000, dan persediaan akhir Rp200.000.000, berapakah HPP-nya?**
a. Rp600.000.000
b. Rp500.000.000
c. Rp400.000.000
d. Rp300.000.000
e. Rp700.000.000
**13. Sebuah perusahaan menggunakan metode Average. Persediaan awal adalah 100 unit dengan harga Rp10.000 per unit, dan pembelian 200 unit dengan harga Rp15.000 per unit. Berapakah harga rata-rata per unit?**
a. Rp12.000
b. Rp13.333
c. Rp15.000
d. Rp14.000
e. Rp10.000
**14. PT Sukses menggunakan metode FIFO. Mereka memiliki persediaan awal 200 unit dengan harga Rp20.000 per unit, dan pembelian 300 unit dengan harga Rp25.000 per unit. Jika mereka menjual 250 unit, berapa nilai persediaan akhirnya?**
a. Rp3.750.000
b. Rp5.000.000
c. Rp7.500.000
d. Rp8.750.000
e. Rp6.250.000
**15. Persediaan awal PT Mulia adalah Rp50.000.000, dan pembelian selama periode berjalan adalah Rp30.000.000. Jika mereka menggunakan metode LIFO dan ada 200 unit tersisa dengan harga per unit Rp10.000, berapa nilai HPP?**
a. Rp70.000.000
b. Rp60.000.000
c. Rp80.000.000
d. Rp50.000.000
e. Rp90.000.000
**16. PT Harapan membeli 400 unit barang dengan harga Rp15.000 per unit dan menjual 250 unit dengan metode FIFO. Berapa nilai persediaan akhir?**
a. Rp2.250.000
b. Rp3.000.000
c. Rp3.750.000
d. Rp4.000.000
e. Rp5.250.000
**Soal Teori (24 Soal)**
**17. Apa yang dimaksud dengan persediaan barang dagangan?**
a. Barang yang disimpan untuk kebutuhan operasional perusahaan
b. Barang yang digunakan untuk produksi
c. Barang yang disimpan untuk dijual kepada pelanggan
d. Barang yang dijual dengan harga diskon
e. Barang yang hanya dijual dalam kondisi rusak
---
**18. Jenis persediaan barang yang dimiliki perusahaan dagang adalah...**
a. Bahan baku
b. Barang dalam proses
c. Barang dagangan
d. Perlengkapan kantor
e. Alat produksi
**19. Metode penilaian persediaan yang menggunakan asumsi bahwa barang yang pertama kali dibeli akan dijual pertama kali disebut...**
a. LIFO
b. Average
c. FIFO
d. Perpetual
e. Fisik
**20. Apa yang dimaksud dengan metode LIFO?**
a. Barang yang pertama dibeli adalah yang pertama dijual
b. Barang yang terakhir dibeli adalah yang pertama dijual
c. Barang dijual berdasarkan harga tertinggi
d. Barang disimpan hingga habis masa pakainya
e. Barang dijual dengan diskon besar
**21. Dalam metode Average, penilaian persediaan dilakukan dengan...**
a. Menghitung rata-rata harga barang pada setiap pembelian
b. Menggunakan harga barang pertama yang dibeli
c. Menggunakan harga barang terakhir yang dibeli
d. Menggunakan harga pasar terkini
e. Menggunakan harga jual barang
**22. Metode pencatatan persediaan perpetual adalah...**
a. Pencatatan persediaan dilakukan setiap akhir periode
b. Pencatatan persediaan dilakukan setiap terjadi transaksi
c. Pencatatan persediaan dilakukan berdasarkan asumsi barang terjual
d. Pencatatan persediaan dilakukan berdasarkan laporan akhir tahun
e. Pencatatan persediaan hanya dilakukan saat ada pen
**23. Harga Pokok Penjualan (HPP) adalah...**
a. Harga barang yang dijual kepada konsumen
b. Biaya pembelian barang ditambah laba
c. Biaya barang yang terjual selama periode tertentu
d. Biaya barang yang belum terjual
e. Biaya produksi barang jadi
**24. Pada sistem pencatatan fisik, persediaan dihitung...**
a. Setiap kali ada transaksi
b. Pada akhir periode akuntansi
c. Pada setiap penjualan barang
d. Setiap kali terjadi pembelian barang
e. Setiap kali barang disimpan
**25. Metode pencatatan persediaan yang lebih umum digunakan oleh perusahaan besar adalah...**
a. Fisik
b. Perpetual
c. FIFO
d. LIFO
e. Average
**26. Salah satu kelemahan metode LIFO adalah...**
a. Harga persediaan akhir cenderung lebih rendah
b. Harga persediaan akhir lebih tinggi dari nilai sebenarnya
c. Menghasilkan HPP yang lebih rendah
d. Tidak mencerminkan nilai persediaan yang sebenarnya
e. Tidak cocok untuk perusahaan kecil
**27. Metode FIFO sering digunakan karena...**
a. Menghasilkan HPP yang lebih tinggi
b. Nilai persediaan akhir lebih mendekati harga pasar
c. Tidak membutuhkan pencatatan yang detail
d. Menghasilkan persediaan akhir yang lebih rendah
e. Meningkatkan laba perusahaan
**28. Mengapa perusahaan memilih metode Average dalam penilaian persediaan?**
a. Lebih mudah dihitung dan mencerminkan harga rata-rata barang
b. Menghasilkan HPP yang lebih rendah
c. Menambah nilai persediaan akhir
d. Menghasilkan laba yang lebih besar
e. Mengurangi jumlah persediaan
**29. Persediaan yang tidak dihitung dengan baik dapat menyebabkan...**
a. Kerugian yang besar dalam laporan laba rugi
b. Laba yang meningkat
c. Penjualan yang lebih tinggi
d. HPP yang lebih rendah
e. Persediaan yang lebih stabil
**30. Jika nilai persediaan akhir terlalu rendah, maka akan berdampak pada...**
a. Laba yang lebih tinggi
b. Laba yang lebih rendah
c. Penjualan yang meningkat
d. HPP yang lebih tinggi
e. HPP yang lebih rendah
**31. Apa yang dimaksud dengan HPP dalam sistem akuntansi perusahaan dagang?**
a. Nilai barang yang belum terjual
b. Biaya total barang yang terjual selama periode tertentu
c. Harga jual barang
d. Harga barang yang dibeli dari pemasok
e. Biaya produksi barang dagangan
**32. Metode FIFO digunakan oleh perusahaan yang...**
a. Barang-barangnya memiliki masa simpan panjang
b. Menjual barang-barang yang mudah rusak
c. Menjual barang-barang mewah
d. Menjual barang-barang non-fisik
e. Menjual barang-barang yang nilainya tetap
**33. Perbedaan utama antara metode pencatatan fisik dan perpetual adalah...**
a. Kapan persediaan dihitung dan dicatat
b. Nilai HPP yang berbeda
c. Jenis barang yang dicatat
d. Kapan barang tersebut dijual
e. Barang yang rusak tidak dihitung
**34. Apabila persediaan tidak tercatat dengan baik dalam metode perpetual, maka...**
a. Persediaan akan terlalu tinggi
b. Persediaan akan terlalu rendah
c. HPP akan lebih tinggi dari yang sebenarnya
d. Nilai persediaan akhir tidak akurat
e. Harga jual barang akan menurun
**35. Mengapa metode LIFO lebih sering digunakan oleh perusahaan di negara yang memiliki inflasi tinggi?**
a. Untuk mengurangi pajak karena HPP lebih tinggi
b. Untuk meningkatkan laba bersih
c. Untuk menekan harga jual barang
d. Untuk mengurangi jumlah persediaan
e. Untuk mencatat laba yang lebih tinggi
**36. Pada sistem pencatatan fisik, kelemahannya adalah...**
a. Pencatatan yang terlalu sering
b. Nilai persediaan akhir sulit dihitung dengan akurat
c. HPP lebih rendah dari metode perpetual
d. Tidak cocok untuk perusahaan kecil
e. Tidak dapat diterapkan pada barang dagangan yang tidak berwujud
**37. Apa keuntungan utama menggunakan metode perpetual dibandingkan dengan metode fisik?**
a. Persediaan selalu dapat dipantau secara real-time
b. Nilai persediaan lebih rendah
c. Persediaan hanya dihitung di akhir periode
d. HPP tidak perlu dihitung setiap tahun
e. Pembelian barang dagangan lebih sedikit
**38. Saat persediaan akhir tidak dihitung secara akurat, dampaknya pada laporan keuangan adalah...**
a. Penurunan penjualan
b. Pengurangan nilai aset
c. Laba rugi yang tidak akurat
d. Peningkatan piutang dagang
e. Penurunan HPP
**39. Metode Average biasanya digunakan oleh perusahaan yang...**
a. Menjual barang-barang yang memiliki fluktuasi harga tinggi
b. Menjual barang yang tidak mengalami perubahan harga
c. Menjual barang yang mudah rusak
d. Menjual barang dengan nilai jual tinggi
e. Menjual barang tanpa nilai residu
**40. Jika perusahaan menggunakan metode FIFO, maka nilai persediaan akhir akan mencerminkan...**
a. Nilai barang yang pertama kali dibeli
b. Nilai barang yang terakhir kali dibeli
c. Harga pasar terbaru
d. Harga terendah dari semua pembelian
e. Harga tertinggi dari semua pembelian
Soal-soal ini dirancang untuk memberikan variasi antara pemahaman teori dan penerapan hitungan dalam konsep persediaan barang dagangan, sesuai dengan materi akuntansi SMK.