Dalam sebuah pperusahaan, aset tetap yang tidak ingin digunakan dapat dihentikan dengan berbagai cara, baik dijual, ditukar, dihibahkan atau lainnya. Berikut kita bahas ya.
2.1 PENGHENTIAN AKTIVA TETAP
Aktiva tetap yang tidak lagi berguna dapat di buang,
di jual, atau di pertukarkan dengan aktiva tetap lainnya. Rincian ayat jurnal
untuk mencatat pelepasan tersebut akan berbeda-beda. Akan tetapi, dalam semua
kasus, nilai buku aktiva harus di hapus dari akunnya. Ayat jurnal untuk
kepentingan ini akan mendebit akun akumulasi penyusutan sejumlah saldo pada
tanggal pemberhentian aktiva dan mengkredit akun aktiva sebesar biaya
aktivanya.
Aktiva tetap tidak boleh di hapus dari akun hanya
karena aktiva tersebut sudah habis di susutkan. Jika aktiva masih di gunakan
oleh perusahaan, biaya dan akumulasi penyusustannya tetap di catat dalam buku
besar untuk menjaga akuntabilitas aktiva dalam bku besar. Jika nilai buku
aktiva di pindahkan dari buku besar, akun tidak akan menyimpan bukti keberadaan
aktiva yang masih berlangsung. Selain itu, data biaya dan akumulasi penyusutan
untuk aktiva tersebut sering kali maish di butuhkan untuk keperluan menghitung
pajak bangunan dan pajak penghasilan.
Tujuan penghentian
aktiva tetap
Tujuan akuntansi terhadap pemberhentian aktiva tetap
adalah :
1.
Agar rekening-rekening yang berhubungan dengan aktiva
tetap dapat menyajikan informasi mengenai
perolehan harga aktiva tetap, akumulasi penyusutan aktiva tetap dan
nilai buku aktiva tetap, secara layak. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
setiap terjadi pemberhentian pemakaian aktiva tetap harga perolehan dan
akumulasi penyusutan aktiva tetap tersebut harus di keluarkan dari rekening
yang bersangkutan, dengan cara mendebit rekening akumulasi penyusutan sebesar
harga perolehan yang sudah di susustkan dan mengkredit rekening aktiva tetap
yang bersangkutan sebesar harga perolehan aktiva tetap yang bersangkutan.
2.
Agar rekening Laba-Rugi dapat menyajikan informasi
mengenai penghasilan dan biaya secara layak, termasuk di dalamnya laba atau
rugi pemberhentian pemakaina aktiva tetap. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka
setiap terjadi pemberhentian pemakain aktiva tetapsemua biaya, laba atau rugi
yang berhubungan dengan aktiva tetap tersebut harus di akui.
2.2 PEMBERHENTIAN
AKTIVA TETAP
a. Pemberhentian aktiva
tetap setelah habis masa ekonomisnya.
Saat aktiva tetap tidak lagi berguna bagi perusahaan
dan tidak memiliki nilai residu atau nilai pasar, aktiva tersebut akan di
hentikan. Sebagai ilustrasi, diasumsikan bahwa peralatan yang di peroleh dengan
biaya Rp 25.000.000 telah habis di susutkan per 31 Desember, akhir tahun fiskal
sebelumnya. Ayat jurnal utnuk mencatat peralatan yang dihentikan pada tanggal
14 Februari adalah sebagia berikut.
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
Februari
|
14
|
Akumulasi Penyusutan- Peralatan
|
25.000.000
|
|
Peralatan
|
25.000.000
|
|||
Mengahapus Peralatan Yang Di Hentikan
|
b. Pemberhentian aktiva
tetap sebelum habis masa ekonimisnya.
Jika aktiva belum habis disusutkan, penysustan harus
di cacatat sebelum pemindahan aktiva tersebut dari penyediaan jasa dan dari
catatan akuntansi. Sebagai ilustrasi, di asumsikan bahwa peralatan dengan biaya
Rp 6.000.000 dan tanpa nilai residu disusutkan dengan tingkat penyusutan garis
lurus 10%. Dan di asumsikan pula bahwa pada tanggal 31 Desember tahun fiskal
sebelumnya, saldo akumulasi penyusutan setelah ayat jurnal penyesuaian adalah
Rp 4.750.000. akhirnya, di asumsikan aktiva di pindahkan dari penyediaan jasa
pada tanggal 24 Maret. Ayat jurnal untuk mencacatat penyusutan selama 3 bulan
pada periode berjalan sebelum aktiva dihentikan adalah sebagai berikut.
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
Maret
|
24
|
Beban Penyusutan - Peralatan
|
150.000
|
|
Akumulasi Penyusutan-Peralatan
|
150.000
|
|||
Mencatat penyusutan berjalan untuk peralatan yang di
hentikan ( Rp 600.000 x 3/12 )
|
c. Pemberhentian aktiva
tetap akibat ada kerusakan pada aktiva sebelum habis umur ekonomisnya.
Peralatan yang di hentikan dicatat dengan ayat jurnal
sebagai berikut.
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
Maret
|
24
|
Akumulasi Penyusutan- Peralatan
|
4.900.000
|
|
Rugi atas Pelepasan Aset Tetap
|
1.100.000
|
|||
Peralatan
|
6.000.000
|
|||
Menghapus Peralatan yang dihentikan
|
Rugi sebesar Rp 1.100.000 di catata karena saldo
akumulasi penyusutan ( Rp 4.900.000 ) lebih kecil dari saldo akun peralatan (
Rp 6.000.000 ). Rugi atas pelepasan aset tetap termasuk dalam pos non-operasi
dan biasanya dilaporkan di bagian Beban lainya di laporan laba rugi.
2.3 MENJUAL AKTIVA
TETAP
Ayat jurnal untuk mencatat
penjualan aktiva tetap sama dengan ayat jurnal dalam contoh di atas, kecuali
kas atau aset lainnya yang di terima juga harus di catat. Jika harga jual lebih
kecil dari nilai buku, berarti terdapat rugi.
Sebagai ilustrasi, di asumsikan
peralatan yang di peroleh dengan biaya Rp 10.000.000 dan tanpa nilai residu,
disusutkan dengan tingkat penyusutan garis lurus tahunan 10%. Peralatan di jual
secara tunai pada tanggal 12 Oktober setelah delapan tahun penggunaan. Saldo
akun akumulasi penyusutan per 31 Desember tahun sebelumnya adalah Rp 7.000.000.
ayat jurnal untuk mencatat penyusutan selama sembilan tahun pada tahun berjalan
adalah sebagai berikut.
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
oktober
|
12
|
Beban Penyusutan-Peralatan
|
750.000
|
|
Akumulasi
Penyusutan-Peralatan
|
750.000
|
|||
Mencatat penyusutan berjalan untuk peralatan yang di
jual ( Rp 10.000.000 x 3/4 x 10% )
|
Setelah penyusutan berjalan di
catat, nilai buku aktifa menjadi Rp 2.250.000 ( Rp 10.000.000 – Rp 7.750.000 ).
Ayat jurnal untuk mencatat penjualan, jika di asumsikan terdapat tiga harga
jual yang berbeda, adalah sebagai berikut.
Tanggal
|
Keterang
|
Debit
|
Kredit
|
|
Okt
|
12
|
Kas
|
2.250.000
|
|
Akumulasi
Penyusutan-Peralatan
|
7.750.000
|
|||
Peralatan
|
10.000.000
|
( Di jual pada nilai buku dengan harga Rp 2.250.000.
tidak ada laba atau rugi )
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
Okt
|
12
|
Kas
|
1.000.000
|
|
Akumulasi
Penyusutan-Peralatan
|
7.750.000
|
|||
Rugi atas
penghentian aktiva tetap
|
1.250.000
|
|||
Peralatan
|
10.000.000
|
( Di jual di bawah nilai buku dengan harga Rp
1.000.000. rugi sebesar Rp 1.250.000 )
Tanggal
|
Ketengan
|
Debit
|
Kredit
|
|
Okt
|
12
|
Kas
|
2.800.000
|
|
Akumulasi
Penyusutan-Peralatan
|
7.750.000
|
|||
Peralatan
|
10.000.000
|
|||
Laba atas
penghentian aktiva tetap
|
550.000
|
( di jual di atas nilai buku dengan harga Rp
2.800.000. laba sebesar Rp 550.000).
2.4 PERTUKARAN AKTIVA
TETAP YANG SERUPA
Peralatan yang lama sering kali di pertukarkan dengan
peralatan yang baru dengan kegunaan yang serupa. Dalam hal ini, penjual
memperbolehkan pembeli menentukan harga untuk peralatan lama yang di
pertukarkan. Jumlah ini, di sebut penyisihan pertukaran ( trade in allowance ), dapat menjadi lebih besar atau lebih kecil
dari nilai buku peralatan yang lama.
Laba atas pertukaran
Laba atas pertukaran aktiva tetap yang serupa tidak di
akui untuk keperluan pelaporan keuangan. Hal ini di dasarkan pada teori bahwa
pendapatan berasal dari produksi dan penjualan barang yang di produksi oleh
aktiva tetap, dan bukan berasal dari pertukaran aktiva tetap yang serupa. Saat
penyisihan pertukaran melebihi nilai buku aktiva yang dipertukarkan dan tidak
ada laba yang di akui, biaya yang di catat untuk aktiva baru dapat di tentukan
dengan salah satu dari dua cara berikut.
Biaya aktiva baru =
Harga katalog ( list price ) untuk
aset baru – Laba yang tidak di akui.
Atau
Biaya aktiva baru =
Kas yang di serahkan ( atau asumsi kewajiban ) + Nilai buku aset lama.
Sebagai ilustrasi, di asumsikan pertukaran sebagai
berikut :
Peralatan yang serupa di peroleh
( baru ) :
Harga
katalog untuk peralatan baru Rp
5.000.000
Penyisihan
pertukaran untuk peralatn lama 1.100.000
Kas
yang di bayar pada tanggal pertukaran 19 juni
Rp
3.900.000
Peralatan yang di pertukarkan ( lama ) :
Biaya
peralatan lama Rp
4.000.000
Akumulasi
penyusutan pada tanggal pertukaran 3.200.000
Nilai buku pada tanggal pertukaran 19 juni Rp 800.000
Biaya yang
dicatat untuk peralatan baru
Metode pertama
Harga
katalog untuk peralatan baru Rp
5.000.000
Penyisihan
pertukaran Rp
1.100.000
Nilai
buku peralatan lama 800.000
Laba
pertukarang yang tidak diakui (300.000)
Biaya
peralatan baru Rp
4.700.000
metode yang kedua
Nilai
buku peralatan lama Rp 800.000
Kas
yang di bayarkan pada tanggal pertukaran 3.900.000
Biaya peralatan baru Rp
4.700.000
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
juni
|
19
|
Akumulasi
Penyusutan-Peralatan
|
3.200.000
|
|
peralatan ( peralatan baru )
|
4.700.000
|
|||
peralatan ( peralatan lama )
|
4.000.000
|
|||
Kas
|
3.900.000
|
|||
mencatat pertukaran peralatan
|
Ayat
jurnal untuk mencatat pertukaran tersebut dan pembayaran kas adalah sebgai
berikut.
Tidak mengakui laba sebesar Rp 300.000 ( penyisihan
pertukaran Rp 1.100.000 di kurangi nilai buku Rp 800.000 ) pada saat pertukaran
mengurangi beban penyusutan masa mendatang, yaitu beban penyusutan untuk
peralatan baru akan di buat berdasarkan biaaya Rp 4.700.000, bukanya harga
katalog Rp 5.000.000. pengaruhnya adalah laba yang tidak di akui sebesar Rp
300.000 akan mengurangi jumlah beban penyusutan selama masa kegunaan peralatan
sebesar Rp 300.000.
Rugi atas pertukaran
Untuk keperluan laporan keuangan, rugi atas pertukaran
aktiva tetap yang serupa di akui jika penyisihan pertukaran lebih kecil
daripada nilai buku peralatan yang lama. Saat terjadi rugi, biaya yang dicatat
untuk aktiva baru harus merupakan harga pasar ( harga katalog ). Sebagai
ilustrasi, diasumsikan pertukaran berikut ini :
Peralatan
yang serupa di peroleh ( baru ) :
Harga katalog untuk peralatan baru Rp
10.000.000
Penyisihan pertukaran untuk peralatan lama 2.000.000
Kas yang di bayarkan pada tanggal 7 september Rp 8.000.000
Peralatan
yang di tukarkan ( lama ) :
Biaya peralatan lama Rp
7.000.000
Akumulasi penyusutan pada tanggal pertukaran 4.600.000
Nilai buku pada tanggal pertukaran 7 semtember RP 2.400.000
Penyisihan pertukaran untuk peralatan lama 2.000.000
Rugi atas pertukaran Rp 400.000
Ayat jurnal untuk mencatat pertukaran tersebut adalah
sebagai berikut :
Tanggal
|
Keterangan
|
Debit
|
Kredit
|
|
Sept
|
7
|
Akumulasi Penyusutan-Peralatan
|
4.600.000
|
|
Peralatan
|
10.000.000
|
|||
Rugi atas pelepasan aktiva tetap
|
400.000
|
|||
Peralatan
|
7.000.000
|
|||
Kas
|
8.000.000
|
|||
Mencatat
pertukaran peralatan, dengan rugi
|
gambar : https://www.pexels.com/
SOAL LATIHAN
Penghentian Aset Tetap
Sebuah
Mesin yang dibeli pada tanggal 1 Februari 2009 dengan harga Rp 42.000.000 pada tanggal 1 Juli 2013 dijual dengan harga Rp 10.500.000. Mesin tersebut
ditaksir umurnya 5 tahun dan depresiasinya dengan cara garis lurus, taksiran
nilai residu Rp 3.000.000
a. Buat perhitungan atas penyusutan dan lainnya
(laba/rugi)
b. Buat Jurnal yang diperlukan
Pertukaran dengan
mengeluarkan kas
PT Barokah
menukarkan truk
merek A dengan truk merek B. Harga perolehan truk A sebesar Rp 250.000.000,00 dan
akumulasi depresiasinya sebesar Rp 70.000.000,00. Truk B harga pasarnya (nilai wajar) Rp 500.000.000,00. PT Barokah membayar Rp 300.000.000,00 tunai. Hitung dan buat jurnal yang diperlukan atas
transaksi diatas.
Jelaskan tentang pertukaran sejenis
2. Jelaskan pertukaran dengan Aktiva Nonmoneter lainnya
Didirangkum dari berbagi sumber